7 Langkah Perbedaan Perawatan Motor Matik Dan Manual

Publikasi: 2 hari 7 jam 53 menit yang lalu

Perawatan motor biasa (manual) dan motor matik memiliki beberapa perbedaan signifikan. Motor matik memerlukan perawatan lebih intensif pada bagian CVT, oli, dan sistem pendingin. Sementara itu, motor manual lebih banyak fokus pada perawatan rantai, kopling, dan gigi transmisi.

Pemilik motor perlu memahami kebutuhan spesifik kendaraan mereka untuk memastikan performa optimal dan usia pakai yang lebih panjang. Nah, mari kita telusuri penjelasan rinci mengenai perbedaan perawatan pada kedua jenis motor ini:

1. Sistem Transmisi

Motor Biasa (Manual): Menggunakan transmisi manual dengan kopling yang membutuhkan pergantian gigi secara manual. Sistem ini memerlukan perawatan pada kopling, rantai, dan gigi transmisi.

Perawatan:

  • Periksa dan lumasi rantai secara berkala untuk menghindari aus.
  • Setel kekencangan rantai sesuai kebutuhan.
  • Ganti oli transmisi jika diperlukan.

Motor Matik: Menggunakan sistem transmisi CVT (Continuous Variable Transmission) yang bekerja secara otomatis.

Perawatan:

  • Bersihkan CVT secara berkala untuk menghindari debu dan kotoran menumpuk.
  • Periksa kondisi v-belt (sabuk penggerak) dan roller, ganti jika aus.
  • Ganti oli transmisi CVT secara rutin.

2. Sistem Penggerak

Motor Biasa (Manual): Menggunakan rantai sebagai penggerak utama.

Perawatan:

Rantai perlu diperiksa secara berkala, dilumasi, dan disetel kekencangannya.

Motor Matik: Menggunakan sabuk (v-belt) sebagai penggerak.

Perawatan:

Sabuk perlu diperiksa untuk memastikan tidak retak atau aus. Ganti jika sudah menipis.

3. Oli Mesin

Motor Biasa (Manual): Menggunakan oli mesin dengan spesifikasi untuk motor manual. Oli ini biasanya dirancang untuk melumasi mesin sekaligus kopling basah.

Perawatan:

Ganti oli setiap 2.000-3.000 km atau sesuai rekomendasi pabrik.

Motor Matik: Membutuhkan oli khusus untuk motor matik, yang diformulasikan untuk mesin tanpa kopling basah.

Perawatan:

Ganti oli setiap 1.500-2.000 km karena beban kerja mesin matik cenderung lebih berat.

4. Sistem Pendingin

Motor Biasa (Manual): Menggunakan sistem pendingin udara atau cairan.

Perawatan:

Periksa sirkulasi pendingin cairan (jika ada) dan bersihkan sirip pendingin udara.

Motor Matik: Umumnya menggunakan pendingin cairan karena mesin bekerja dengan RPM tinggi.

Perawatan:

Periksa dan tambahkan cairan radiator secara berkala.

5. Rem

Motor Biasa (Manual): Menggunakan kombinasi rem cakram dan rem tromol.

Perawatan:

Periksa kampas rem dan pastikan rem selalu berfungsi dengan baik.

Motor Matik: Biasanya dilengkapi rem cakram di depan dan rem tromol atau cakram di belakang.

Perawatan:

Sama seperti motor biasa, tetapi lebih sering digunakan karena motor matik sering mengandalkan rem untuk mengontrol laju.

6. Filter Udara

Motor Biasa (Manual): Filter udara relatif lebih awet karena RPM mesin lebih rendah.

Perawatan:

Bersihkan atau ganti setiap 5.000-10.000 km.

Motor Matik: Filter udara lebih cepat kotor karena kerja mesin yang lebih tinggi.

Perawatan:

Bersihkan atau ganti lebih sering, terutama jika sering melewati jalan berdebu.

7. Aki

Motor Biasa (Manual): Aki biasanya digunakan untuk starter dan lampu.

Perawatan:

Periksa kondisi aki, terutama jika menggunakan kick starter.

Motor Matik: Lebih bergantung pada aki untuk sistem kelistrikan karena tidak ada kick starter pada beberapa model.

Perawatan:

Periksa dan isi ulang aki jika perlu, atau ganti jika daya lemah.

Lakukan perawatan motor apa pun di bengkel yang terpercaya, dan selalu jadwalkan pemeriksaan serta perawatan secara rutin di bengkel AHASS agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor, termasuk ban, tetap bisa bekerja secara optimal.

Ada baiknya manfaatkan layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan servis.*

Selain menjaga performa motor tetap prima, memilih kendaraan dengan teknologi unggulan juga menjadi faktor penting bagi pengendara yang mengutamakan kenyamanan dan kestabilan. Honda CBR150R menghadirkan pengalaman berkendara yang semakin presisi berkat penyematan Separated Function Fork - Big Piston (SFF-Big Piston) inverted front suspension. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kestabilan motor saat melaju di berbagai kecepatan, tetapi juga memberikan kenyamanan ekstra bagi pengendara. Dengan bobot yang teringan di kelasnya, motor sport full fairing ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang menginginkan kombinasi handling lincah dan performa tinggi dalam satu paket.

Desain aerodinamis yang agresif semakin mendukung karakter sporty Honda CBR150R. Lekukan tajam pada bodi yang dipadukan dengan striping baru berkonsep speedy menambah kesan gagah layaknya motor big bike. Pilihan warna Victory Matte Black, yang mengombinasikan warna hitam matte dan merah, semakin menonjolkan tampilan agresif dan eksklusif, membuat pengendara tampil lebih percaya diri di jalanan.

Bebek Service Motor Cari Aman Safety Riding Tips Motor Honda Servis Motor Motor Matic Motor Biasa (manual) Motor Manual

Berita Terkait