Awas Shockbreaker Yang Rusak, Bisa Bikin Fraktur!

Publikasi: 2 tahun 1 bulan 26 hari 1 jam 36 menit yang lalu

Shockbreaker  atau peredam kejut  pada sepeda motor punya fungsi  bisa meredam goncangan dan getaran berlebihan. 

Meski masuk kategori slow moving, kerusakan komponen ini bisa berbuntut Panjang. Yang paling parah adalah  tulang ekor  dari pengendara dan penumpang bisa mengalami patah tulang alias  fraktur.  

Karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi shockbreaker.  Walau tidak ada standar perhitungan jadwal pergantian, patokannya sesuai kondisi penggunaan dan medan jalan yang dilalui.   Namun, pemilik sepeda motor bisa menganalisa kerusakan sebelum waktunya. 

Shockbreaker yang hampir mati, bantingan sepeda motornya  jadi  terasa aneh. Bila dilakukan cek fisik, ayunan suspensinya terasa  melambat.  

Umumnya, pemilik motor bisa cek kondisi shockbreaker bila masuk usia pakai dua tahun atau lebih. Karena di usia ini,  biasanya kondisi sepeda motor sudah mulai berulah.  Meski belum tentu rusak, minimal bisa dideteksi terlebih dahulu

Dan shockbreaker pada bagian belakang sepeda motor biasanya lebih cepat rusak.  Biasanya ini disebabkan oleh  bobot pengendara dan beban muatan motor keseluruhan bertumpu di suspensi. Muatan yang over kapasitas bisa saja menyebabkan shockbreaker amblas.  

Pemilik sepeda motor bisa cek kondisi shockbreaker, jika fisik shockbreaker belakang terlihat ada rembesan oli sedikit saja, maka itu  berarti sudah waktunya ganti

Jika belum yakin, perhatikan ketika berboncengan atau membawa beban muatan berat dan melewati polisi tidur, apakah  shockbreaker terasa 'ngayun' dan goncangan

yang terjadi lebih banyak?

Jika membawa muatan berat  dan shockbreaker mati, maka  bantingan suspensi terasa mental. Dan goncangan yang dihasilkan pun akan lebih banyak.   

Selamat berkendara,  jangan lupa simak  dengan detail shockbreaker sepeda motormu, ya!

Cari Aman Safety Riding Tips Merawat Motor Tips Motor Honda #hondacare Shockbreaker Shock Breaker

Berita Terkait